Tuesday, October 28, 2008

Kombinasi Diet & Olah Raga


Kini sudah sekitar 3 tahun aku menderita DIABETES, cukup sulit mengontrol makanannya tetapi yang paling utama dibutuhkan adalah tekad bulat serta semangat tinggi.
Ternyata perpaduan antara diet dan olah raga amat penting. Baru-baru ini aku menemukan bahwa olah raga naik sepeda adalah cara paling baik untuk membantu membuang kalori.
Dengan naik sepeda kira-kira 30 menit saja, kalori yang terbuang cukup banyak. Asupan makanan juga penting, misalnya RUMPUT LAUT dan juga TUNA in OIL
serta NASI BASMATI.
Aku juga secara teratur minum teh hitam dan teh hijau. Silakan baca juga http://theresajackson.multiply.com/journal/item/1078/

Wednesday, July 23, 2008

Bakso Buncis


Semalam dari 15.8 turun menjadi 11 kemudian 8.4 dan paginya 5.8 setelah minum teh hitam. Hari ini lumayan niat dietnya. Makan pagi :
Buncis mentah dan dip
Makan Siang :
Bakso Kuah dan Buncis Rebus
1 Mangkuk kecil Nasi Basmati dan sambal
Makan Malam :
Sama dengan makan siang tetapi ditambah
Buncis Mentah dan Dip lagi pada jam 9 malam.
Pemeriksaan dengan APGD 2 jam setelah itu, barusan 8.4 (seharusnya di bawah 8 tapi ya tak apalah hanya "lebih sedikit"). Besok semoga lebih baik!

Pijat Kaki Unik


Seorang penderita DM harus selalu memperhatikan kesehatan kakinya terutama telapak kakinya. Jangan sampai telapak kaki terluka sehingga menimbulkan luka terbuka atau pun gangguan kaki lainnya.
Perawatan kaki harus dilakukan setiap hari. Telapak kaki harus diberi krim pelembab dan sebaiknya memakai kaus kaki serta sepatu atau pun sandal. DILARANG BERJALAN TANPA ALAS KAKI, sangat BERBAHAYA! Bisa terkena paku, pecahan kaca, duri dan menyebabkan luka. Hal itu harus dihindari!
Telapak kaki diperiksa setiap hari, juga kuku kaki. Jangan sampai kuku tumbuh masuk ke dalam daging.
Pijat refleksi pada kaki bisa dilakukan sendiri. Silangkan kaki dan pangkulah, masukkan keempat jari tangan ke sela-sela jari kaki kemudian jari-jari tersebut digerakkan maju-mundur. Lakukan pada kaki kanan dan kiri bergantian.
Jari kaki juga dipijat dengan tangan, diputar ke kiri dan kanan. Telapak serta pinggirannya juga diurut. Lakukanlah kegiatan ini setiap hari untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah jari kaki menjadi kaku.
Jangan sampai ada rasa baal pada telapak kaki. Bila ada sebaiknya menghubungi seorang ahli kaki atau disebut PODIATRIST.

Tuesday, July 22, 2008

Mulai Nakal Lagi!


Ya, sudah lama tidak posting berarti kurang mendisiplinkan diri. Lha iya lah, terlalu banyak pesta sehingga dietnya amburadul. Hari ini puncaknya, leher tiba-tiba kaku dan ketika diperiksa dengan APGD ukurannya 15.8 Alamak! Tinggi banget!!! Duh, shock deh!
Langsung minum teh hitam lagi dan dalam waktu satu jam turun hingga 11. Tetapi itu pertanda badan kurang beres. Besok aku harus mulai diet lagi, sayur, ikan, buah....Duh, kok bisa begini!
Inilah contoh bahwa penderita DM mengalami "ups and down" ketika berdiet. Harus teteup semangat! Cepat sadar diri, harus diet lagi...

Wednesday, June 4, 2008

Wrap it up!


Ternyata makan WRAP itu sungguh sedap dan ketika diperiksa dengan APGD hasilnya 5.3 (2 jam setelah makan). Sungguh menakjubkan!

Gara-gara tadi ke kota, aku beli "wrap" yang terbuat dari "oats" dan setiba di rumah wrap dipakai untuk membungkus "Smoked Tasmanian Salmon" (beli jadi hanya $5.70) dan irisan salmon ditumpangi avocado (dikeruk dagingnya sebagai pengganti mentega) lalu diberi "saus dip" yaitu campuran antara capsicum, bawang putih dan kacang methe (beli jadi) - semua dalam ukuran "secukupnya" tidak banyak sekali. "Wrap it up!" (Bungkus!) - Itu istilah perfilman lho, sehabis pengambilan film selesai mereka berteriak "wrap it up!" (Gara-gara pernah mengajar bintang film di Fox Studio).

Nah, makan wrap ini yang digulung seperti lumpia memanjang kemudian dipotong menjadi 2, sungguh sedap!

Come on every body! Wrap it up!

Thursday, May 29, 2008

Beras Jepang Nomor Satu Koshihikari


Beras Jepang nomor satu namanya Koshihikari, harganya sewaktu beli beberapa waktu lalu di toko Maruyu di Sydney sekantong isi 2 kilogram $19 jadi sekilo hampir $10. Aje gile! Muahal nian!

Beras ini tak perlu dicuci, langsung ditanak dan nantinya nasinya akan pulen sekali. Berasnya gede-gede pendek (short grain rice), jaminan mutu karena harganya mahal dan cara menanamnya susah. Pernah Australia bekerja-sama dengan Jepang menanam di pertanian padi Leeton 700 kilometer dari Sydney namun kini karena kekurangan air tidak dilakukan lagi.

Beras yang kubeli itu diimpor dari USA. Nah, karena diet, lauk dikurangi maka jatahnya bisa dipakai untuk berasnya bukan?

Lauknya adalah daging cacah yang dibumbui bawang, merica dan kecap Jepang serta ditambah telur kemudian dibungkus foil. Gulungan itu diletakkan di atas saringan steamer dan dimasukkan ke dalam rice cooker dimasak bareng nasinya.

Setelah matang, daging gulung dipotong-potong dan diletakkan di atas nasi. Lihat takaran ukuran nasi dalam mangkuk, jangan terlalu banyak. Beras Jepang ini "Low GI" jadi hampir setara dengan Basmati. Harganya yang beda jauh, Basmati $13.50 sekarung isi 5 kilo dan ini hampir $10 sekilo! Tetapi nasinya saja sudah enak sekali....

Makanlah nasi dan daging gulung bersama lalapan buncis mentah yang masih kres-kres serta potongan wortel mentah. Sedaaaap! Namanya juga diet kan? Enak kok...

Monday, May 26, 2008

Buncis Senjata Ampuh Melawan DM

Lawan Kencing Manis dengan Buncis

PENYAKIT kencing manis atau bahasa keren-nya diabetes melitus banyak
diidap orang Indonesia.. Seorang penderita diabetes melitus memiliki
kadar gula dalam darah yang tinggi sehingga si penderita harus hati-hati
dalam menerapkan pola makan. Dokter pun sering menganjurkan agar
penderita disiplin dalam mengonsumsi obat, berdiet, dan melakukan olah
raga, serta menjauhi stres. Banyak memang obat yang beredar di pasaran
untuk mengobati diabetes tersebut, namun sering harganya mahal karena
bahan-bahannya haruslah diimpor. Bagaimana mau menjauhi stres jika untuk
membeli obat yang harganya selangit saja susah.

Beruntung, kini telah ditemukan obat yang murah meriah dan dapat
diperoleh dengan mudah. Di pasar-pasar tradisional yang becek ketika
hujan dan penuh debu saat musim kemarau, "obat" ini bisa dengan mudah
didapatkan. Di supermarket-supermarket pun ada, tapi kalau mau lebih
murah memang lebih baik memilih di pasar tradisional. Kalau malas
bepergian, kita cukup menunggu tukang sayur yang lewat depan rumah.

Lalu "obat" apa yang murah meriah itu?

Buncis. Ya, tepat. Tanaman yang buahnya mirip kacang panjang, tapi lebih
pendek dan gemuk itu ternyata mampu mengobati penyakit diabetes melitus.
Hal tersebut terungkap dalam disertasi Yayuk Andayani, yang telah
mempresentasikan penelitiannya berjudul "Mekanisme Aktivitas
Antihiperglikemik Ekstrak Buncis pada Tikus Diabetes dan Identifikasi
Komponen Aktif" untuk memperoleh gelar doktor di kampus Institut
Pertanian Bogor (IPB) Darmaga, beberapa waktu lalu.

Dalam penelitiannya, Yayuk menggunakan tikus putih sebagai binatang
percobaan. Tikus putih berusia tiga bulan itu oleh Yayuk diberi perlakuan
induksi diabetes. Artinya, "dengan sengaja" si tikus putih dibuat
mengidap diabetes melitus. Sebelum diinjeksi dengan diabetes, tikus
tersebut telah diberi

ekstrak buncis. Ternyata dalam waktu 30 menit setelah "dengan sengaja"
dibuat menderita diabetes, tekanan gula darah tikus-tikus percobaan
kembali normal, tanpa mengalami penurunan pada tingkat hipoglikemik (di
bawah kadar gula normal-red.).

Timbul pertanyaan, apa sih "kesaktian" buncis sehingga hanya dalam waktu
setengah jam bisa menurunkan kadar gula dalam darah hingga batas normal.

Berdasar analisis Yayuk, di dalam buncis terkandung zat yang dinamakan
B-sitosterol dan stigmasterol. Kedua zat inilah yang mampu meningkatkan
produksi insulin.

Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh tubuh
kita dari organ tubuh yang dinamakan pankreas. Insulin berfungsi untuk
menurunkan kadar gula dalam darah. Seseorang mengalami diabetes melitus
bila pankreas hanya sedikit menghasilkan insulin atau tidak mampu
memproduksi sama sekali.

Ternyata dua zat tadi mampu merangsang pankreas untuk meningkatkan
produksi insulinnya.

Selain dua zat tadi, Yayuk memperoleh data bahwa dari 100 gram ekstrak
buncis terkandung karbohidrat 7,81 persen, lemak 0,28 persen, protein
1,77 persen, serat kasar 2,07 persen, dan kadar abu 0,32 persen.

Bagi dunia kedokteran dan farmasi, penemuan Yayuk ini tentu bisa
dijadikan referensi untuk membuat obat diabetes dengan mengekstrak
buncis. Tentunya banyak keuntungan yang diperoleh, terutama bagi
masyarakat, karena obat diabetes akan lebih murah dan mudah didapat
dengan banyaknya bahan yang tersedia.

Bagi masyarakat, terobosan Yayuk itu bisa melegakan hati banyak orang
pengidap diabetes melitus, khususnya mereka dari kalangan tidak mampu.
Cukup membeli sayur buncis dan memakannya secara teratur, kadar gula
dalam darah bisa turun.

Pengolahannya pun tidak sembarangan. Manfaat buncis lebih terasa bila
dimakan sebagai lalapan. Kalau dimasak dalam bentuk oseng-oseng, dengan
tambahan daging,tentunya sama saja.

Berbahagialah mereka yang kerap makan lalapan buncis. Ternyata selain
manis, buncis juga bisa mencegah dan menghilangkan penyakit kencing
manis. Mau coba?